Badan Intelijen Negara (BIN) turut menanggapi adanya seruan aksi demo 'Jokowi End Game' yang sempat ramai di media sosial. Deputi VII BIN, Wawan Hari Purwanto, menyatakan pihaknya tengah mengawasi adanya sekelompok orang yang ingin memanfaatkan situasi pandemi Covid 19 ini. Wawan juga mengatakan, memang ada kelompok kelompok yang memiliki kepentingan dan sengaja melakukan provokasi kepada rakyat.
"Memang ada kelompok kelompok yang memiliki kepentingan untuk sengaja memprovokasi rakyat untuk berdemo di tengah situasi pandemi seperti sekarang ini," kata Wawan, dikutip dari tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Senin (26/7/2021). Lebih lanjut, Wawan menyadari bahwa demonstrasi memang diperbolehkan. Namun harus diingat, saat ini Indonesia masih dalam masa pandemi Covid 19.
Wawan mengaku tidak ingin nantinya muncul klaster baru di tengah aksi demonstrasi. Terlebih saat bangsa ini tengah berperang melawan Covid 19. "Dan kita ingin supaya masyarakat menyadari bahwa demonstrasi memang diperbolehkan. Akan tetapi sekarang kan sedang ada pandemi Covid 19."
"Kita tidak ingin ada klaster baru di tengah demo yang nanti pada akhirnya juga kita semua yang susah. Padahal bangsa ini sedang berperang melawan Covid 19," imbuhnya. Diwartakan sebelumnya, desakan mundur kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang marak menggema, terutama di media sosial, belakangan ini dinilai dilakukan oleh segelintir elite yang tak kuasa menahan syahwat untuk berkuasa di republik. Diketahui sebelumnya ada ajakan aksi unjuk rasa dengan nama gerakan 'Jokowi End Game'.
Namun, belakangan aksi tersebut tidak terbukti dan pihak kepolisian kini sedang menyelidiki siapa pihak pihak yang mengembuskan ajakan tersebut di media sosial. "Yang pasti ada segelintir elite yang tidak mampu menahan syahwat untuk berkuasa di Republik ini, sehingga memanfaatkan pandemi Covid 19 sebagai jalan untuk merebutnya dengan cara inkonstitusional," ujar Politikus Partai Hanura, Inas Nasrullah Zubir, dalam pernyataannya, Minggu(25/7/2021). Inas mengatakan elite elite di balik desakan Jokowi mundur itu tidak ada yang baru. Inas mengatakan, mereka tidak lagi tampil di depan, tapi memanfaatkan kelompok di luar partai untuk unjuk rasa.
Dia mengingatkan siapapun agar menolak dimanfaatkan kelompok tertentu untuk menyuarakan agenda politik, apalagi di masa pandemi. Potensi penyebaran Covid 19 saat unjuk rasa sangat besar, karena ada kerumunan orang. "Anak muda, mahasiswa, dan pelajar Indonesia harus cerdas dan cermat. Jangan mau dikorbankan nyawanya hanya untuk kepentingan elite nasional yang gila kekuasaan dan mencari kesempatan saat bangsa dalam kesempitan," ujar Inas.